Bayangan Matahari Senja

Terlukis indah sebuah nama yang menjadi tumpuan hati | selalu gelisah di saat senja datang, menanti dan menanti mu wahai kekasih. | hati yang berdetak kencang, saat terlihat sebuah bayangan merayap di antara padang ilalang yang bergoyang tertiup angin di antara pancaran sinar senja yang menari menembus awan yang mengiringi kehadiranmu. | Sorot mata yang memancarkan kasih sayang yang tiada terhingga bagai air hujan yang membasahi tanah padang gersang, dan senyum manis itu kini semakin dalam menusuk hingga ke dasar hati, mengisyaratkan agar mata hati ini jangan pernah berpaling darimu wahai kekasih. | Setiap langkah kaki yang menghujam ke bumi, semakin menambah getar di dada ku, semakin dekat kau melangkah, semakin kencang detak jantung ku. | Aku semakin gelisah dan gemetar saat kau semakin dekat dan senyum manis itu semakin terlihat jelas memancarkan kekuatan yang membuat ku semakin terpana. | Aku tidak tau harus berbuat apa saat terdengar sapa mu yang merdu bagai syair yang melantunkan lagu cinta yang meraung-raung di dinding hatiku. | Aku hanya terdiam mematung menghadap sesosok bayangan di senja itu, yang tersenyum dengan ramahnya, bagai membisikan seribu kata cinta dan sejuta kata sayang yang membuat ku bagai tersihir dan semakin..........

............ahhh entahlah. aku tidak bisa melukiskannya dengan kata-kata.

Kini Sinar mentari yang memancarkan warna kuning kemerah-merahan itu semakin memudar dan tenggelam di upuk barat. | Di sini aku masih berdiri menghadap sosok bayangan yang berdiri membelakangi sinar yang semakin pudar itu. dan berharap kisah cinta kita ini tidak akan pernah tenggelam di sisi manapun di muka bumi ini, dan selalu bersinar dan menerangi setiap langkah.
Bayangan Matahari Senja.

Muhammad Afandi, Jambi - 11 Maret 2014

Note: Tulisan ini saya ambil dari blog lama saya. disini


EmoticonEmoticon